Ini Dia Ciri-Ciri Trombosit Turun yang Perlu Diwaspadai

Trombosit yang rendah, yang disebut juga trombositopenia, adalah kondisi medis yang harus diperhatikan dengan serius. Trombosit berfungsi untuk menghentikan pendarahan dalam tubuh, dan jika jumlahnya turun, tubuh akan kesulitan untuk mengatasi pendarahan. Di bawah ini, kami akan menjelaskan beberapa ciri trombosit turun yang perlu Anda waspadai.

Apa Itu Trombosit Turun?

Trombosit adalah komponen darah yang sangat penting untuk proses pembekuan darah. Ketika terjadi luka atau cedera, trombosit berkumpul dan membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan. Namun, ketika jumlah trombosit Anda turun atau berada di bawah batas normal, kemampuan tubuh untuk menghentikan pendarahan akan terhambat. Kondisi ini disebut trombositopenia.

Jumlah trombosit yang normal dalam tubuh manusia berkisar antara 150.000 hingga 450.000 keping per mikroliter darah. Namun, jika jumlah trombosit Anda turun drastis, misalnya di bawah 10.000 keping per mikroliter, kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya, mengakibatkan pendarahan yang tidak terkendali dan dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.

Tanda-Tanda Trombosit Turun

Beberapa gejala yang bisa menjadi tanda trombosit turun antara lain:

1. Memar yang Tidak Jelas Penyebabnya

Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah, namun jika Anda mengalami memar tanpa alasan yang jelas atau tanpa adanya cedera fisik yang terlihat, ini bisa menjadi tanda trombosit turun. Memar pada orang dengan trombosit rendah biasanya berwarna biru atau ungu dan akan berangsur berubah menjadi kuning atau hijau seiring waktu.

2. Pendarahan yang Tidak Berhenti

Trombosit berfungsi untuk menghentikan pendarahan tubuh. Jika Anda mengalami pendarahan yang sulit dihentikan, seperti mimisan yang sering atau pendarahan gusi, ini bisa menjadi tanda bahwa jumlah trombosit Anda menurun. Pendarahan yang tidak kunjung berhenti bahkan dalam luka kecil bisa berisiko sangat tinggi.

3. Ruam atau Bintik Merah pada Kulit

Petechiae adalah ruam berbintik merah yang muncul di kulit, dan ini merupakan tanda lain dari trombosit yang rendah. Bintik-bintik ini biasanya muncul pada bagian tubuh yang lebih rendah seperti kaki, perut, atau bokong. Kondisi ini bisa terjadi karena pembuluh darah pecah di bawah kulit akibat rendahnya trombosit.

4. Darah dalam Urine (Hematuria)

Jika Anda mendapati urin berwarna merah atau kecokelatan, ini bisa menjadi tanda bahwa ada perdarahan internal di saluran kemih. Kondisi ini sering terjadi pada mereka yang memiliki trombosit rendah dan bisa menjadi sangat menyakitkan jika darah membentuk gumpalan dalam saluran kemih.

5. Darah dalam Tinja

Adanya darah dalam tinja adalah gejala yang harus segera mendapat perhatian medis. Ini bisa menjadi tanda perdarahan dalam saluran pencernaan, yang biasanya terjadi pada penderita trombosit rendah. Jika Anda mendapati tinja berwarna merah atau hitam, segera hubungi dokter.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Terutama jika Anda mengalami pendarahan yang tidak berhenti atau gejala lainnya yang mengarah pada trombosit rendah. Pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah akan membantu dokter menentukan apakah Anda menderita trombositopenia dan untuk mencari tahu penyebabnya.

Penyebab Trombosit Turun

Trombositopenia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, penyakit autoimun, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), leukemia, dan gangguan pembekuan darah lainnya dapat menyebabkan jumlah trombosit turun drastis.

Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan obat pengencer darah, juga dapat menurunkan jumlah trombosit. Untuk itu, penting untuk selalu memantau kondisi kesehatan Anda, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit yang dapat mempengaruhi jumlah trombosit dalam tubuh.

Bagaimana Cara Mengobati Trombosit Turun?

Pengobatan trombositopenia tergantung pada penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi seperti DBD, biasanya trombosit akan kembali normal setelah pemulihan dari infeksi. Jika trombosit rendah disebabkan oleh penyakit autoimun, pengobatan yang sesuai untuk penyakit tersebut akan diberikan. Dalam beberapa kasus, transfusi trombosit atau obat-obatan yang meningkatkan produksi trombosit mungkin diperlukan.

Kesimpulan

Trombosit yang rendah atau trombositopenia adalah kondisi yang perlu diwaspadai. Tanda-tanda trombosit turun termasuk memar tanpa sebab yang jelas, pendarahan yang tidak berhenti, munculnya bintik merah pada kulit, dan darah dalam urin atau tinja. Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan medis jika Anda memiliki faktor risiko, seperti riwayat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi trombosit Anda.

Penulis

© JendelaIlmuPutih | Kumpulan Informasi Teraktual dan Kredibel. All Rights Reserved.