Kaki sering kesemutan adalah sensasi yang tidak jarang dialami banyak orang. Biasanya, kondisi ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, terutama jika terjadi akibat posisi tubuh tertentu, seperti duduk bersila atau berlutut terlalu lama. Namun, ketika kesemutan terjadi secara teratur atau disertai gejala lain, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius. Artikel ini akan membahas penyebab kaki sering kesemutan serta cara untuk mengatasinya.
Kaki sering kesemutan, atau dalam istilah medis dikenal dengan parestesia, adalah suatu kondisi yang mengakibatkan sensasi tidak nyaman di kaki, seperti rasa kebas atau seperti tertusuk jarum. Sensasi ini biasanya berlangsung sementara dan dapat hilang dengan sendirinya setelah Anda mengubah posisi tubuh atau menggerakkan kaki.
Meskipun seringkali tidak berbahaya, kesemutan yang terjadi berulang-ulang atau dalam jangka waktu lama bisa menandakan adanya gangguan kesehatan yang memerlukan perhatian medis.
Kesemutan pada kaki bisa terjadi akibat berbagai faktor. Beberapa penyebab umumnya adalah karena posisi tubuh yang menekan saraf, tetapi ada juga kondisi medis yang bisa menyebabkan gejala ini. Berikut beberapa penyebab kaki sering kesemutan yang perlu diwaspadai:
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama kaki sering kesemutan, yang terjadi akibat kerusakan pada saraf tepi atau neuropati diabetik. Penderita diabetes mungkin juga merasakan rasa nyeri atau panas di kaki, terutama pada bagian jari dan telapak kaki. Jika tidak diobati dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan mati rasa pada kaki, sehingga penderita tidak menyadari adanya luka yang bisa menjadi infeksi.
Gangguan saraf seperti neuropati perifer juga dapat menyebabkan kaki sering kesemutan. Hal ini biasanya terjadi ketika saraf yang menghubungkan kaki dengan otak terganggu akibat penyakit seperti lupus atau penyakit celiac. Penderita dapat merasakan sensasi seperti kesemutan atau kebas yang terjadi terus-menerus.
Jika saraf terjepit, bisa terjadi sensasi kesemutan yang mengganggu. Saraf yang terjepit bisa disebabkan oleh cedera atau tekanan fisik yang berlebihan pada bagian tubuh tertentu. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang kurang bergerak atau mengalami cedera pada tulang belakang atau leher.
Kesemutan pada kaki juga bisa menjadi tanda gangguan ginjal, terutama pada kondisi gagal ginjal. Penderita gagal ginjal mungkin juga mengalami gejala lain seperti kelemahan otot, kram, dan rasa nyeri yang bisa dirasakan di kaki dan tangan. Ini sering terjadi bersamaan dengan penyakit lain seperti hipertensi atau diabetes.
Beberapa bahan kimia berbahaya seperti arsenik, merkuri, atau timbal dapat menyebabkan keracunan yang memengaruhi saraf tubuh, termasuk saraf di kaki. Keracunan ini dapat menyebabkan gejala kesemutan yang parah dan harus segera mendapatkan penanganan medis.
Cedera pada sendi atau otot, terutama akibat aktivitas fisik berlebihan atau cedera akibat posisi tubuh yang salah, dapat menekan saraf dan menyebabkan kaki kesemutan. Aktivitas fisik yang dilakukan tanpa pemulihan yang cukup bisa memicu peradangan pada sendi yang mempengaruhi saraf di sekitarnya.
Kekurangan vitamin B, khususnya B1, B3, B6, dan B12, dapat mengganggu fungsi saraf, yang dapat mengakibatkan kaki sering kesemutan. Penting untuk memastikan asupan vitamin B dalam diet Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, daging ikan, dan daging merah.
Agar tidak terlalu mengganggu, kesemutan pada kaki perlu dikelola dengan baik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala kaki kesemutan antara lain:
Jika Anda merasa kesemutan akibat posisi duduk atau berdiri terlalu lama, cobalah untuk bergerak dan mengubah posisi tubuh Anda. Berdiri dan berjalan sejenak bisa membantu mengurangi tekanan pada saraf dan meningkatkan aliran darah ke kaki.
Olahraga yang rutin dan teratur membantu menjaga kesehatan saraf dan otot, serta meningkatkan peredaran darah. Aktivitas fisik seperti jalan kaki, yoga, atau berenang dapat membantu mencegah kesemutan pada kaki.
Jika kesemutan disebabkan oleh kekurangan vitamin B, mengonsumsi suplemen vitamin B atau meningkatkan asupan makanan yang kaya vitamin B dapat membantu memperbaiki kondisi ini.
Obesitas atau kelebihan berat badan bisa memberikan tekanan berlebih pada saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan. Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk mengurangi risiko kesemutan pada kaki.
Alkohol dan merokok bisa merusak saraf dan memperburuk kondisi kesemutan. Oleh karena itu, membatasi konsumsi alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok bisa menjadi langkah efektif dalam mengatasi kesemutan.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna mengenai kaki sering kesemutan dan cara mengatasinya. Jika Anda mengalami kesemutan yang berulang dan disertai gejala lain, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
© JendelaIlmuPutih | Kumpulan Informasi Teraktual dan Kredibel. All Rights Reserved.